Durasi puasa paling lama yang pernah saya alami adalah saat berkunjung ke Swedia. Buka jam 11 malam, mulai puasa lagi jam 1 malam. Waktu itu saya kurang persiapan, alhasil jam 2 malam sempat kram kaki karena kurang minum.
Cuma herannya waktu itu kok ya kuat-kuat saja ya puasa segitu lamanya. Nggak sampai pingsan apa gimana. Iman juga rasanya lebih kuat menghadapi godaan puasa. Mungkin didorong keinginan untuk membuktikan diri kalau saya bisa bertahan.
Ngomong-ngomong soal godaan puasa, waktu di Jerman saya pernah menghadapi situasi dimana saya benar-benar merasa menang saat waktu berbuka puasa tiba.
Jadi ceritanya waktu di sana, saat Ramadan, saya sempat kerja part time di sebuah convention center. Bulan Ramadan kala itu jatuh di sekitar bulan Juli. Bertepatan dengan puncak musim panas di Eropa.
Suatu hari saya kebagian shift jaga selama 6 jam di sebuah hall, dimana sedang diselenggarakan semacam gathering perusahaan. Ada sekitar 500 orang yang hadir. Acara utamanya adalah makan dan minum-minum. Tugas saya disana mengambil piring dan gelas kotor lalu membawanya ke tempat cuci. Hari itu saya ingat bertepatan dengan awal heatwave yang melanda Eropa tahun 2015. Angin berhenti bergerak dan matahari bersinar tajam. Udara kering dan terasa sangat panas.
Sungguh suatu godaan berat melihat orang-orang menenggak minuman dingin di tengah udara panas. Padahal mereka nggak pakai gaya minum kayak orang-orang di iklan. Minum biasa saja gitu. Cuma kok ya bulir-bulir embun yang menetes di pinggir gelas jadi jelas sekali di mata. Belum lagi suara dentingan es beradu dan "oh ah" orang yang meneguk minuman jadi merdu sekali di telinga. Sungguh minuman dingin tak pernah sebegitunya terasa menggoda.
Belum pernah saya mengalami pertempuran dengan nafsu sedahsyat itu. Haha. Saya dan teman saya yang sesama orang Indonesia sampai harus saling menguatkan diri untuk tidak kabur atau mengambil minuman buat ditenggak juga. Beberapa kali kami gantian ke toilet buat membasuh muka. Sekalian wudhu biar kuat iman.
Padahal setan sedang diikat. Tapi ternyata nafsu diri sendiri lebih kuat. Alhamdulillah saya dan teman saya berhasil memenangi pertempuran. Hari itu kami pulang kerja dengan puasa yang masih berjalan baik.
Hari itu sepulang kerja saya langsung beli minuman soda. Beberapa botol sekaligus. Sampai suami bingung. Padahal waktu buka puasa tiba, sekitar 4 jam setelahnya, liat botol soda juga sudah males, apalagi minum isinya. Soalnya buka puasa jam 10 malam nafsu makan juga sudah hilang karena kelamaan. Haha.
Tapi hari itu saya tak bisa menahan diri untuk merasa bangga karena berhasil menang melawan godaan puasa yang cukup berbahaya XD
No comments:
Post a Comment