Anak - anak saya kelak tidak akan pernah bertemu eyang utinya. Anak pertama saya masih berusia 6 bulan dalam kandungan, saat ibu saya pergi untuk selama-lamanya.
Akan tetapi walaupun tidak akan pernah bertemu, saya harap mereka akan mewarisi sifat dan kepribadian ibu saya.
Ibu saya orang baik. Saya mengatakan ini bukan hanya karena semata-mata ia ibu saya yang telah bersusah payah melahirkan dan membesarkan saya, tapi karena ibu saya memang benar-benar orang baik.
Kalaupun penilaian saya subjektif, paling tidak hampir semua orang yang saya temui setelah kepergiannya mengatakan hal yang sama. Orang-orang yang masih berkaca-kaca saat berbicara tentangnya. Terkadang sampai tercekat tak bisa bicara.
Ibu saya bukan tokoh ternama, tapi nampaknya bagi kebanyakan orang yang mengenalnya jelas ia siapa siapa. Pada hari kepergiannya, ratusan orang datang untuk melayat. Dari yang saya kenal secara pribadi, hingga orang-orang yang tidak pernah saya tahu namanya. Ratusan orang tak hentinya datang, untuk medoakan dan mengucapkan selamat tinggal. Sampai jam 10 malam saat kami sekeluarga beranjak menyingkir untuk sejenak beristirahat, masih saja ada orang yang datang.
Ibu saya orang baik. Mungkin bukan yang terbaik, tapi jelas salah satu yang baik. Isteri yang baik untuk bapak saya. Ibu yang baik untuk kami anak anaknya. Putri yang baik untuk orang tuanya. Menantu yang baik untuk mertuanya. Saudara yang baik untuk kakak adiknya. Guru yang baik untuk muridnya. Kerabat yang baik untuk handai tolannya. Warga yang baik untuk negaranya.
Saya beryukur ibu saya orang baik. Sehingga orang-orang mengenangnya dalam kebaikan. Sehingga kepergiannya insyaallah melewati jalan terang karena ribuan doa yang terpanjatkan.
Saya bersyukur ibu saya orang baik. Sehingga kepergiannya tidak menimbulkan luka walaupun tetap meninggalkan duka. Sehingga setiap cerita yang terlontar tentangnya sampai sekarang adalah cerita yang menyenangkan, bukan yang menyedihkan.
Terpenting, saya bersyukur ibu saya orang baik. Sehingga kelak saya bisa dengan mudah bercerita pada anak-anak saya mengenai kebaikan-kebaikannya dan mengajak mereka untuk mencontohnya.
Ibu saya orang baik dan karenanya saya sangat beryukur pada Allah. Selama 30 tahun saya mempunyai hak istimewa untuk menjadi salah satu dari objek utama kebaikannya dan tentu saja saya tidak akan pernah menyesalinya 😇
Ibu saya orang baik. Mungkin bukan yang terbaik, tapi jelas salah satu yang baik. Isteri yang baik untuk bapak saya. Ibu yang baik untuk kami anak anaknya. Putri yang baik untuk orang tuanya. Menantu yang baik untuk mertuanya. Saudara yang baik untuk kakak adiknya. Guru yang baik untuk muridnya. Kerabat yang baik untuk handai tolannya. Warga yang baik untuk negaranya.
Saya beryukur ibu saya orang baik. Sehingga orang-orang mengenangnya dalam kebaikan. Sehingga kepergiannya insyaallah melewati jalan terang karena ribuan doa yang terpanjatkan.
Saya bersyukur ibu saya orang baik. Sehingga kepergiannya tidak menimbulkan luka walaupun tetap meninggalkan duka. Sehingga setiap cerita yang terlontar tentangnya sampai sekarang adalah cerita yang menyenangkan, bukan yang menyedihkan.
Terpenting, saya bersyukur ibu saya orang baik. Sehingga kelak saya bisa dengan mudah bercerita pada anak-anak saya mengenai kebaikan-kebaikannya dan mengajak mereka untuk mencontohnya.
Ibu saya orang baik dan karenanya saya sangat beryukur pada Allah. Selama 30 tahun saya mempunyai hak istimewa untuk menjadi salah satu dari objek utama kebaikannya dan tentu saja saya tidak akan pernah menyesalinya 😇
No comments:
Post a Comment