Waktu akan berangkat ke Jerman, saya diberi banyak
barang-barang musim dingin turunan. Salah satunya mantel ini.
Si Mantel Tua. Keren ya? :') |
Mantel ini dulu punya salah satu Kakek suami dan setelahnya
digunakan oleh ayah mertua.
Almarhum Kakek yang dulu punya mantel ini horang kayah. Bisa
dibilang barang yang beliau punya tidak pernah jelek. Mantel yang diturunkan ke
saya ini Made in West Germany, warnanya beige, lapisan luarnya dari bahan tahan
air, punya lapisan dalam thermal dari bahan wool yang bisa dicopot, dan lapisan kulit sebagai ornamen.
Dibeli tahun 1964, mantel ini sudah
digunakan keliling dunia oleh Kakek dan kemudian oleh ayah mertua, sampai ayah
mertua pensiun tahun 2004.
Saya gunakan mantel tua untuk berangkat ke Jerman. Karena para
empunya terdahulu badannya kecil kecil, bagian tangannya agak kependekan buat
saya. Walaupun begitu kehebatannya tidak
bisa dipungkiri. Sampai di Jerman, mantel ini menjaga badan saya dari shock
menyambut suhu 1oC. Bahkan ketika malam datang dan suhu turun sampai
di bawah 0oC, mantel ini masih terasa sangat hangat.
Seminggu saya gunakan terus menerus, saya perhatikan kondisi mantel
ini, dalam usianya yang hampir 50 tahun, sudah mulai usang termakan usia. Lapisan
kulitnya mulai mengelupas, kancingnya mulai lepas, kedua kantungnya berlubang, dan lapisan woolnya sudah ada yang robek. Walaupun masih menjadi benteng angin yang kuat, angin dingin
mulai menemukan celah celah untuk masuk.
Hari ini saya putuskan untuk memensiunkan dengan hormat mantel
tua ini. Tepat di negara pembuatnya, yang sekarang sudah bersatu kembali. Walaupun
kebersamaan kami sangat singkat, tapi saya akan selalu mengingatnya sebagai
mantel yang menemani saya pertama kali sampai Eropa :D
No comments:
Post a Comment