Ada
light stick bekas nonton konser korea menggantung di kaca spion dalam mobil
mertua.
Saat
malam, light stick itu sering menyala. Semalaman pula. Padahal harusnya
baterainya sudah habis.
Bibi
yang tiap malam lewat garasi tempat mobil itu disimpan merasa ketakutan.
Akhirnya,
saat light stick beraksi bibi memilih memutar lewat tempat jemuran buat masuk
ke dalam rumah.
“Setannya
maenan lampu lagi mbak” kata Bibi suatu hari.
“Hiiiii”
Jawab saya setengah cuek.
“Beneran
setan ya mbak? Setan?Panggil Pak Ustad mbak?”
“Hiiiii”
Kata saya lagi. “Biarin aja sih Bi. Daripada ntar hantunya macem macem”
“Ah
mbak, bibi takut nih”
Saya
cuma mengangkat bahu.
Pagi-paginya,
setelah solat subuh saya lewat depan pintu garasi dan kaget setengah mati. Ada sosok
putih di garasi yang gelap.
Setelah
jantung saya cukup tenang, saya putuskan melihat dengan jelas. Ternyata itu Si
Bibi berdiri pakai mukena putih. Baca-baca ayat kursi di depan mobil dimana
light stick bermasalah berada.
“Ngapain
sih Bi?” Tanya saya setengah geli.
“Nyobain
mbak, bacain ayat korsi, siapa tau setannya pergi” Jawab Bibi serius.
“Aduh
Bibi, itu kan light sticknya nyala-nyala soalnya kemarin mobilnya kepanasan
seharian. Jadi baterenya keisi lagi. Pasti itu saklarnya masih di posisi ON,
jadi kalau malem suka nyala” Jelas saya panjang lebar sambil menahan tawa.
Bibi
hanya mengerjapkan mata. Sekali. Dua kali.
“Tapi
mbak....” Ucap bibi beberapa saat setelah mencerna penjelasan ilmiah saya.
“Apa?”
“Tadi
Bibi bacain ayat kursi lampunya mati lo Mbak.”
“Ya
itu baterenya pas abis berarti” jawab saya.
“Oh”
Bibi mengangguk angguk sambil masih menggerling curiga ke mobil.
Siang
itu si mobil seharian saya bawa dan sempat parkir di tempat panas.
Seperti
diduga malamnya light stick beraksi lagi.
Malam
itu Bibi tidak berkata apa-apa walaupun light stick menyala dengan ceria.
Paginya
sebelum subuh saya dengar suara orang mengaji. Bunyinya dari arah garasi.
Setengah mengantuk saya berjalan ke sumber suara. Buka pintu saya melihat pemandangan
menakjubkan.
Si
Bibi dan anaknya, berduaan duduk di depan mobil. Tikar digelar. Pake sarung,
pake mukena. Mengaji dengan semangat.
...
...
...
Ya
sudahlah. Yada yada yada.
hahahahahhahaha restuuu!
ReplyDeleteselalu punya cerita ajaib