Namanya Hendra dia teman masa kecil saya. Tapi tidak seperti di sinetron sinetron dimana diam diam saya mencintai hendra atau hendra mencintai saya dan baru sadar kalo kita saling mencintai di episode episode akhir ketika sudah ada orang ke lima atau enam, bagi saya hendra adalah hendra benar benar teman saya. Sampai saat ini Hendra selalu ada di setiap babak kehidupan saya. Dari TK, SD, SMP, SMA hingga Kuliah S1 perguruan yang kami masuki sama.
Ada satu hal yang selalu saya ingat dari Hendra, hal yang cukup membuat saya merasa bersalah, gigi depan Hendra ada satu yang hanya separuh, sayalah penyebabnya. Waktu itu kami kelas 2 SD dan lompat tali adalah permainan yang sedang hip saat itu untuk anak perempuan maupun laki laki.
Suatu saat kami sedang bermain lompat tali di sekolah, saya adalah salah satu pemegang tali, tugas saya, bersama satu orang pemegang tali lain, adalah memutar tali ke salah satu arah dengan kecepatan tertentu, sedangkan teman-teman saya yang lain berjuang melompati tali tersebut. Karena saya ini dilahirkan tanggal 6 juni pada jumat kliwon tepat ketika guntur menggelegar, di bulan Juni yang dulu adalah musim kemarau, sifat saya adalah ingin tau tanpa pernah berpikir terlebih dahulu (perhatian: fakta diatas ditulis benar benar tanpa dasar yang mendasar). Saya yakin pengaruh sifat saya tersebutlah yang membuat saya tiba tiba memutar arah tali tepat pada saat giliran Hendra melompati tali yang sedang saya putar, dan jatuhlah dia dengan muka membentur paving block halaman sekolah sehingga satu giginya patah separuh.
Seharusnya saya bersyukur karena Hendra adalah anak laki laki, bukan perempuan dan saya bukan anak laki-laki karena jika Hendra adalah anak perempuan dan saya anak laki laki, maka seperti di komik komik, saya harus bertanggung jawab akan luka yang saya perbuat, mungkin sepertinya begitu.Semenjak kejadian itu saya tidak pernah merubah arah tali lagi saat bermain lompat tali, sehingga gigi teman teman saya yang lain tidak perlu bertemu paving block sekolah.Lagipula lompat tali sudah tidak hip lagi nampaknya saat ini.
Ada satu hal yang selalu saya ingat dari Hendra, hal yang cukup membuat saya merasa bersalah, gigi depan Hendra ada satu yang hanya separuh, sayalah penyebabnya. Waktu itu kami kelas 2 SD dan lompat tali adalah permainan yang sedang hip saat itu untuk anak perempuan maupun laki laki.
Suatu saat kami sedang bermain lompat tali di sekolah, saya adalah salah satu pemegang tali, tugas saya, bersama satu orang pemegang tali lain, adalah memutar tali ke salah satu arah dengan kecepatan tertentu, sedangkan teman-teman saya yang lain berjuang melompati tali tersebut. Karena saya ini dilahirkan tanggal 6 juni pada jumat kliwon tepat ketika guntur menggelegar, di bulan Juni yang dulu adalah musim kemarau, sifat saya adalah ingin tau tanpa pernah berpikir terlebih dahulu (perhatian: fakta diatas ditulis benar benar tanpa dasar yang mendasar). Saya yakin pengaruh sifat saya tersebutlah yang membuat saya tiba tiba memutar arah tali tepat pada saat giliran Hendra melompati tali yang sedang saya putar, dan jatuhlah dia dengan muka membentur paving block halaman sekolah sehingga satu giginya patah separuh.
Seharusnya saya bersyukur karena Hendra adalah anak laki laki, bukan perempuan dan saya bukan anak laki-laki karena jika Hendra adalah anak perempuan dan saya anak laki laki, maka seperti di komik komik, saya harus bertanggung jawab akan luka yang saya perbuat, mungkin sepertinya begitu.Semenjak kejadian itu saya tidak pernah merubah arah tali lagi saat bermain lompat tali, sehingga gigi teman teman saya yang lain tidak perlu bertemu paving block sekolah.Lagipula lompat tali sudah tidak hip lagi nampaknya saat ini.
No comments:
Post a Comment