Saya dan Vidi sedang mengikuti kerja praktek di Cilegon, kami berdua menyewa kamar kos di kompleks PT. Krakatau Steel. Setiap hari kami berjalan dari rumah kos ke tempat pemberhentian bus karyawan, di depan kompleks. Dari rumah kos ke depan kompleks membutuhkan waktu 10 menit melewati jalan-jalan kompleks yang sepi, yang dikiri kanannya ditumbuhi semak belukar.
Hari itu seperti biasa kami berangkat dengan santai. Saat melewati salah satu jalan, dari arah depan kami muncul bapak-bapak mengendarai sepeda. Potongannya sih seperti karyawan. Berbaju seragam, membawa tas dan sebagainya. Ketika melihat kami didepannya, tiba - tiba dia berhenti, menjatuhkan sepedanya kemudian berlari ke arah semak belukar. Saya tidak berpikir macam-macam, walaupun kelakukan bapak tadi cukup aneh. Ketika kami melewati tempat bapak itu berada, tiba-tiba bapak itu , tanpa tendeng aling-aling, memerosotkan celananya, kemudian memperlihatkan alat kelaminnya sambil berteriak- teriak seperti orang gila.
Eeeeeeewwwwwwwwwww. Saya dan Vidi langsung berlari dengan kencang. Ya sekencang yang kami bisa. Karena perlu diketahui, saya dan Vidi sama-sama bertubuh tambun. Malas bergerak, atau bergerak lamban. Seperti Panda. Hanya saja kami tidak duduk terus menerus di pojokan mengunyah Bambu. Akhirnya dari waktu 10 menit yang dibutuhkan untuk berjalan ke depan, kami hanya membutuhkan 7 menit hari itu. Lumayan peningkatan 3 menit. Ya itulah pertama kalinya saya melihat aksi Exibitionist. Semoga tidak pernah terjadi lagi. Amin.
Hari itu seperti biasa kami berangkat dengan santai. Saat melewati salah satu jalan, dari arah depan kami muncul bapak-bapak mengendarai sepeda. Potongannya sih seperti karyawan. Berbaju seragam, membawa tas dan sebagainya. Ketika melihat kami didepannya, tiba - tiba dia berhenti, menjatuhkan sepedanya kemudian berlari ke arah semak belukar. Saya tidak berpikir macam-macam, walaupun kelakukan bapak tadi cukup aneh. Ketika kami melewati tempat bapak itu berada, tiba-tiba bapak itu , tanpa tendeng aling-aling, memerosotkan celananya, kemudian memperlihatkan alat kelaminnya sambil berteriak- teriak seperti orang gila.
Eeeeeeewwwwwwwwwww. Saya dan Vidi langsung berlari dengan kencang. Ya sekencang yang kami bisa. Karena perlu diketahui, saya dan Vidi sama-sama bertubuh tambun. Malas bergerak, atau bergerak lamban. Seperti Panda. Hanya saja kami tidak duduk terus menerus di pojokan mengunyah Bambu. Akhirnya dari waktu 10 menit yang dibutuhkan untuk berjalan ke depan, kami hanya membutuhkan 7 menit hari itu. Lumayan peningkatan 3 menit. Ya itulah pertama kalinya saya melihat aksi Exibitionist. Semoga tidak pernah terjadi lagi. Amin.
No comments:
Post a Comment