1. Orang yang Hobi komentar. Keras
keras. Nggak Berhenti Berhenti Sepanjang Film.
Masih mending kalau yang
dikomentarin itu hal hal yang memang pantas dikomentarin. Nyebelin itu kalau yang
dikomentarin adalah hal hal nggak penting, seperti : “Warna lipstiknya nggak
cocok deh”, “Mobilnya kok biru sih?”, “Layarnya kok burem?!”, “Ih ini siapa sih yang bau kaki?! (Bukan saya!)”
Untuk orang orang seperti ini saya
sarankan dengan sangat untuk mempelajari ilmu kebatinan secara lebih mendalam. Terutama
dalam bidang ngebatin. Alias mengucapkan semua komentar di dalam hati saja. Karena
sungguh nggak ada yang peduli sama hal hal yang Anda komentari. Kecuali mungkin
yang tentang bau kaki. Yayaya.
Oh dan yang layarnya burem, sebelum komentar keras keras, coba kacamata 3D-nya dipake.
O_o
2. Orang yang Suka Menjelaskan. Keras
keras. Tanpa Diminta.
Tau kan, orang orang yang
sepertinya merasa punya tanggung jawab untuk menjelaskan setiap kejadian di
film ke semua orang disekitarnya.
Menurut pengamatan saya pribadi,
kebanyakan yang kelakuannya begini orang yang lagi salah tingkah karena PDKT,
baru jadian, gebetannya duduk di sebelah. Atau emang orangnya suka show off. Sebenernya
kalau penjelasannya memang penting sih nggak papa. Mengganggu tapi masih bisa
diterima. Menyebalkan itu kalau penjelasan diberikan dengan suara keras dan informasi
yang disampaikan sudah diketahui secara umum. Semacam :
“Leonardo Di Caprio yang maen
Titanic”, “Book itu bahasa inggrisnya buku”, “ yang dikanan itu pintu exit buat
keluar”, “Pop Corn itu dibikin dari Jagung”.
Jadi, kepada mereka mereka yang
merasa memiliki kewajiban untuk menjadi Wikipedia berjalan, saya sarankan
sebelum memberikan penjelasan kenceng kenceng, bekali diri terlebih dahulu
dengan wawasan yang luas. Perbanyak baca koran. Atau tonton gosip petang. Atau
baca text book kuliah. Atau nonton Indonesian Lawyer Club (Ahem). Jadi walaupun
tetap menganggu, penjelasan yang diberikan bisa lebih bermutu, menambah kadar
inteletualitas Anda di mata orang sekitar dan menambah pengetahuan orang –
orang yang “nggak sengaja dengar”. Yah kecuali Anda emang nonton sama orang
yang nggak tau kalau Pop Corn itu dari jagung, coba simpan penjelasan Anda untuk perjalanan pulang.
O_o
3. Orang yang Ngemil Kentang Goreng
atau Nachos.
Baunya bikin laper. Mengurangi
kekhusyukan nonton. Titik.
4. Orang Orang Berjambul (Apapun
Jenis Terowongannya), atau Berkonde, atau Bersuntiang yang Duduk Tegak.
Sepanjang Film.
Kalau sial duduk di belakang
orang-orang begini, nonton bioskop berasa nonton VCD bajakan. Ketutupan. Belum
lagi kalau ada adegan seru dan jambul atau konde atau suntiangnya goyang
goyang. Berasa nonton wayang kulit karena layar jadi penuh bayangan.
Oleh karena itu, untuk menghindari
hal hal mengerikan seperti konde dan suntiang melayang dalam kegelapan karena
emosi yang tak tertahankan, disarankan bagi orang yang terilhami untuk memakai jambul
atau konde atau suntiang saat nonton bioskop, dan tidak berminat untuk
menyandarkan punggungnya atau membenamkan tubuhnya dalam dalam ke kursi, agar
duduk di kursi paling belakang, atau dengan sukarela duduk di tangga. Atau
nonton dari samping bareng mbak mbak penjaga pintu masuk. Atau bareng operator
proyektor. Atau nggak usah nonton aja sekalian. Nyusah nyusahin orang yang
pengen cari hiburan aja. Yayaya!
Ps : Walaupun tulisan ini tidak merujuk kepada pihak pihak yang
saya kenal pribadi, akan tetapi tidak dipungkiri sedikit terilhami dari mas mas
yang duduk di sebelah saya waktu nonton Django Unchained kemarin lusa. Si mas
mas yang ngartiin semua ungkapan bahasa inggris yang ada di film itu. Seakan
akan sebioskop nggak ada yang bisa baca subtitle :P
Kepadanya saya ucapkan : "Maapkan saya mas!"
kayaknya lo lahir emang buat menceritakan ke-absurd-an dunia deh tuuuuu...
ReplyDelete